TAPAK SUCI MUHAMMADIYAH
Perguruan Seni Beladiri
Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau disingkat
Tapak Suci, adalah sebuah aliran, perguruan, dan organisasi pencak silat yang merupakan anggota IPSI
(Ikatan Pencak Silat Indonesia). Tapak Suci termasuk dalam 10 Perguruan
Historis IPSI, yaitu perguruan yang menunjang tumbuh dan berkembangnya IPSI
sebagai organisasi. Tapak Suci berasas Islam,
bersumber pada Al Qur'an dan As-Sunnah, berjiwa persaudaraan, berada di bawah naungan
Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi otonom
yang ke-11. Tapak Suci berdiri pada tanggal 10 Rabiul Awal 1383 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta. Motto
dari Tapak Suci adalah "Dengan Iman dan Akhlak
saya menjadi kuat, tanpa Iman dan Akhlak saya menjadi lemah".
Arti lambang
Bentuk bulat : Bertekad Bulat. Berdasar biru : Keagungan. Bertepi hitam : Kekal dan abadi melambangkan sifat ALLAH SWT. Bunga Mawar : Keharuman. Warna Merah : Keberanian. Daun Kelopak hijau : Kesempurnaan. Bunga Melati Putih : Kesucian. Jumlah Sebelas : Rukun Islam dan rukun Iman. Tangan Kanan Putih : Keutamaan. Terbuka : Kejujuran. Berjari Rapat : Keeratan. Ibu jari tertekuk : Kerendahan Hati. Sinar Matahari Kuning : Putera Muhammadiyah.
Bentuk bulat : Bertekad Bulat. Berdasar biru : Keagungan. Bertepi hitam : Kekal dan abadi melambangkan sifat ALLAH SWT. Bunga Mawar : Keharuman. Warna Merah : Keberanian. Daun Kelopak hijau : Kesempurnaan. Bunga Melati Putih : Kesucian. Jumlah Sebelas : Rukun Islam dan rukun Iman. Tangan Kanan Putih : Keutamaan. Terbuka : Kejujuran. Berjari Rapat : Keeratan. Ibu jari tertekuk : Kerendahan Hati. Sinar Matahari Kuning : Putera Muhammadiyah.
Keseluruhan lambang tersimpul dengan nama "TAPAK
SUCI", yang mengandung arti: Bertekad bulat mengagungkan asma ALLAH
Subhanahuwata’ala, kekal dan abadi. Dengan keberanian menyerbakkan keharuman
dengan sempurna. Dengan Kesucian menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman. Mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah
hati.
Aliran Tapak Suci, adalah keilmuan pencak silat yang
berlandaskan Al Islam, bersih dari syirik dan menyesatkan, dengan sikap mental
dan gerak langkah yang merupakan tindak tanduk kesucian dan mengutamakan Iman
dan Akhlak, serta berakar pada aliran Banjaran-Kauman, yang kemudian dikembangkan
dengan metodis dan dinamis.
Perguruan Tapak Suci, adalah perguruan yang merupakan
peleburan sekaligus kelanjutan dari tiga paguron yang pernah ada sebelumnya,
yaitu: Kasegu, Seranoman, dan Kauman, berlandaskan Al Islam dan berjiwa ajaran
KH. Ahmad Dahlan, membina pencak silat yang berwatak serta
berkepribadian Indonesia, melestarikan budaya bangsa yang luhur dan bermoral,
serta mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama, bangsa, dan negara.
Organisasi Tapak Suci berkiprah sebagai organisasi pencak
silat, berinduk kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia,
dan dalam bidang dakwah pergerakan TAPAK SUCI merupakan pencetak kader Muhammadiyah.
Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah
berkedudukan di Kauman, Yogyakarta, dan memiliki kantor perwakilan di ibukota
negara.
Sebelum kelahiran Tapak Suci
Tahun 1872, di Banjarnegara lahir seorang putera dari KH.Syuhada, yang
kemudian diberi nama Ibrahim. Ibrahim kecil memiliki karakter yang berani dan
tangguh sehingga disegani oleh kawan-kawannya. Ibrahim belajar pencak dan kelak
menginjak usia remaja telah menunjukkan ketangkasan pencak silat. Setelah
menjadi buronan Belanda, Ibrahim berkelana hingga sampai ke Betawi, dan
selanjutnya ke Tanah Suci. Sekembalinya dari Tanah Suci,
menikah dengan puteri KH.Ali. Ibrahim kemudian mendirikan Pondok Pesantren Binorong di Banjarnegara. Sepulang dari ibadah haji, Ibrahim masih menjadi
buronan Belanda, sehingga kemudian berganti nama menjadi KH.Busyro Syuhada.
Pondok Pesantren Binorong, berkembang pesat, di antara santri-santrinya antara
lain : Achyat adik misan Ibrahim, M. Yasin adik kandung dan Soedirman, yang kelak menjadi Jenderal Besar.
Tahun 1921 dalam konferensi Pemuda Muhammadiyah di
Yogyakarta, KH. Busyro bertemu pertama kali dengan dua kakak beradik ;
A.Dimyati dan M.Wahib. Diawali dengan adu kaweruh antara M.Wahib dengan Achyat
(kelak berganti nama menjadi H. Burhan), selanjutnya kedua kakak beradik ini
mengangkat KH. Busyro sebagai Guru.
KH. Busyro Syuhada kemudian pindah dan menetap di
Yogyakarta sehingga aliran Pencak Silat Banjaran, yang pada awalnya
dikembangkan melalui Pondok Pesantren Binorong kemudian dikembangkan di Kauman,
Yogyakarta. Atas restu Pendekar Besar KH. Busyro, A. Dimyati dan M.Wahib
diizinkan untuk membuka perguruan dan menerima murid. Tahun 1925 dibukalah
Perguruan Pencak Silat di Kauman, terkenal dengan nama Cikauman. Perguruan
Cikauman, dipimpin langsung oleh Pendekar Besar M. Wahib dan Pendekar Besar A.
Dimyati.
Tersebutlah M. Syamsuddin, murid Cikauman yang dinyatakan
berhasil dan lulus, diizinkan untuk menerima murid dan mendirikan Perguruan
Seranoman. Perguruan Seranoman melahirkan seorang Pendekar Muda M. Zahid yang
mempunyai seorang murid andalan bernama Moh. Barrie Irsyad.
Pendekar Moh. Barrie Irsyad, sebagai murid angkatan ke-6
yang telah dinyatakan lulus dalam menjalani penggemblengan oleh Pendekar M.
Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati. Kemudian mendirikan Perguruan
KASEGU. Kasegu, merupakan senjata khas yang berlafal Muhammad yang diciptakan
oleh Pendekar Moh. Barrie Irsyad.
Kelahiran Tapak Suci
Atas desakan murid-murid Perguruan Kasegu kepada Pendekar
Moh. Barrie Irsyad, untuk mendirikan satu perguruan yang mengabungkan perguruan
yang sejalur (Cikauman, Seranoman dan Kesegu). PERGURUAN TAPAK SUCI berdiri
pada tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta. Ketua Umum pertama Tapak Suci
adalah H.Djarnawi
Hadikusumo.
Setelah berdiri Tapak Suci menerima permintaan untuk
membuka cabang di daerah-daerah. Secara otomatis TAPAK SUCI menjadi wadah
silaturahmi para pendekar yang berada di lingkungan Muhammadiyah. Pada tahun
1964, ketika itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah diketuai oleh KH.Ahmad Badawi,
Tapak Suci diterima menjadi organisasi otonom Muhammadiyah. Nama perguruan menjadi Tapak
Suci Putera Muhammadiyah, disingkat Tapak Suci.
Keluarga I Tapak Suci berdiri di Jawa Timur, lalu disusul di Sumatera Selatan, Jakarta, dan Sumatra Barat. Kini Tapak Suci telah menyebar ke
Singapura, Belanda, Jerman, Austria, dan Mesir.
Terdapat tiga kategori tingkatan:
- Siswa dasar(Kuning Polos)
- Siswa Satu(Kuning melati cokelat satu)
- Siswa Dua (Kuning melati cokelat dua)
- Siswa Tiga(Kuning melati cokelat tiga)
- Siswa Empat(Kuning melati cokelat empat)
- Kader dasar(Biru Polos)
- Kader Muda (Biru Melati Merah Satu)
- Kader Madya(Biru Melati Merah Dua)
- Kader Kepala(Biru Melati Merah Tiga)
- Kader Utama(Biru Melati Merah Empat)
- Pendekar Muda(Hitam Melati Merah Satu)
- Pendekar Madya(Hitam Melati Merah Dua)
- Pendekar Kepala(Hitam Melatih Merah Tiga)
- Pendekar Utama(Hitam Melati Merah Empat)
- Pendekar Besar(Hitam Melati Merah Lima)
Jurus
Sebelum resmi berdiri, jurus-jurus khas Tapak Suci pada
awalnya diberi nama dengan nomor, seperti Jurus 1, 2, dst. Setelah TAPAK SUCI
dideklarasikan pada tahun 1963, jurus-jurus itu diberi nama dengan nama-nama
flora dan fauna. Dasar penamaan ini agar senantiasa mengingat kebesaran Allah
yang berkuasa menciptakan segala mahluk. Selain itu hal ini mengandung arti
bahwa jurus TAPAK SUCI yang kosong akan sama halnya dengan tumbuhan dan hewan,
yang hanya memiliki naluri dan hawa nafsu, tanpa memiliki akal dan budi
pekerti, tanpa memiliki Iman dan Akhlak.
Terdapat 8 (delapan) jurus khas di dalam Tapak Suci,
yaitu:
- Jurus Mawar
- Jurus Katak
- Jurus Naga
- Jurus Ikan Terbang
- Jurus Lembu
- Jurus Rajawali
- Jurus Merpati
- Jurus Harimau
Kedelapan Jurus ini diaplikasikan untuk Permainan Tangan
Kosong maupun Bersenjata, baik untuk kegunaan olahraga, seni, maupun beladiri.
Setiap Jurus ini memiliki Sikap Awal, yaitu sikap awal pesilat yang mendahului
setiap permainan jurus. kk
Senjata
Senjata khas Tapak Suci adalah Senjata Segu (Serba Guna),
yang diciptakan oleh Pendekar M.Barie Irsjad, belafaz "Muhammad".
Sebagai perguruan yang melestarikan seni budaya bangsa yang luhur, TAPAK SUCI
merupakan perguruan pencak silat yang juga melestarikan seni beladiri
bersenjata. Teknik permainan senjata ini dilestarikan dan dikembangangkan
masing-masing oleh para anggota TAPAK SUCI di pusat maupun di daerah.
Karya Tulis
Dalam setiap evaluasi akhir anggota berupa Ujian Kenaikan
Tingkat, Tapak Suci menerapkan aturan tentang Karya Tulis. Ini berlaku mulai
dari tingkat Kader sampai dengan Pendekar. Karya Tulis menjadi syarat yang
wajib dipenuhi oleh anggota yang akan menempuh evaluasi akhir tiap tingkat.
Tradisi karya tulis ini sendiri sudah dimulai sejak TAPAK SUCI berdiri pada
tahun 1963, dan tetap dipertahankan sampai sekarang. Dengan Karya Tulis ini
Tapak Suci mendorong para kadernya untuk menggali dan menampilkan seni beladiri
sebagai sebuah ilmu pengetahuan, yang rasional, dan ilmiah. Selain bentuk karya
tulis, para anggota juga dituntut memiliki Karya Nyata. Dari ilmu pengetahuan
dihasilkanlah keterampilan. Dari keterampilan itu diwujudkanlah seni. Dengan
seni itulah, diharapkan orang menjadi terampil dalam beramal.
Seni Beladiri
Digariskan oleh para pendahulu Tapak Suci bahwa corak
khas Tapak Suci adalah sama kuat antara beladiri dan seni. Tapak Suci
menampilkan bobot beladiri dalam sebuah bentuk seni pencak silat. Selain itu
sebagai pelestari budaya bangsa, Tapak Suci mendorong anggotanya untuk
melestarikan seni dan budaya nasional yang berjiwa luhur, jauh dari syirik dan
menyesatkan yang akan menodai ajaran luhur itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar